Apa Itu Dividen Saham: Pengertian, Jenis dan Contoh

Apa Itu Dividen Saham – Hai para pembaca flin setyadi sekalian. Kali ini kita akan membahas apa itu dividen saham, Pengertian, Jenis dan contohnya. Nah readers sekalian, jika sebelumnya kita sudah memebahas apa sih investasi ajangka pendek dan jenis-jenisnya. Kali ini kita akan membahas apa itu dividen itu sendiri.

Untuk kalian yang mengaku ingin menjadi investor mula atau sudah berkembang, kalian harus paham apa itu dividen ya. Apa lagi pembahasan kita kali ini lebih merujuk ke dividen saham yang memang sebelumnya memang ini dibagi mejadi dua macam. Yaitu dividen tunai dan dividen saham. Dividen kedua sendiri berarti sesuatu yang di bayar dengan saham ya.

Dividen ini sendiri sangat penting di pahami karena akan memengaruhi hasil akhir dari saham yang kalian kumpulkan sendiri ya. Untuk kalian yang belum mengetahui atau belum paham nih terkait apa itu dividen saham, contoh, maupun jenisnya. Di sini kami akan memberikan kalian informasi menarik ini ya. Nah, berikut penjelasan yang akan kami rangkum untuk kalian ya.

Baca Juga: Belajar Saham Online Gratis dari Buku Digital

Apa Itu Dividen Saham: Pengertian, Jenis dan Contoh

Apa Itu Dividen Saham: Pengertian, Jenis dan Contoh
Nah para pembaca flin setyadi sekalian, berikut di bawah ini beberapa informasi terkait dividen saham ya. Semoga informasi yang kami berikan dapat membantu kalian semua dalam memahaminya. Selamat menyimak dan selamat mencoba.

Pengertian Dividen Saham

Menurut Abdul Halim, dividen adalah sebagian dari laba yang di bagikan kepada pemegang saham. Dividen merupakan pembayaran yang di berikan kepada pemilik perusahaan atau pemegang saham atas modal yang mereka tanamkan di dalam perusahaan. Dalam hubungannya dengan maka pembayaran dividen berbeda. dengan pembayaran bunga karena dividen tidak dapat mengurangi jumlah pajak yang di bayar oleh perusahaan. jumlah pajak yang di bayarka.

Dividen adalah bagian keuntungan yang di bayarkan oleh perusahaan kepada pemegang saham. Oleh karena itu, hal ini merupakan bagian dari penghasilan yang di harapkan oleh para pemegang saham. Besar kecilnya deviden yang di bayarkan akan sangat mempengaruhi pencapaian tujuan maksimalisasi kesejahteraan bagi pemegang saham.

Sedangkan menurut Ibid di bukunya halaman 10, dividen Tunai (cash dividend) adalah dividen yang di bayarkan perseroan dalam bentuk uang tunai. Nilai deviden tunai sebesar nilai yang di bayarkan emiten atau di terima oleh pemegang saham (investor). Bagi direksi, pembagian dividen tunai harus memperhitungkan tingkat likuiditas perusahaan, mengingat dividen ini pasti akan mengurangi tingkat likuiditas.

Keuntungan Dividen Saham

Dividen saham adalah pembagian saham kepada pemegang saham sebagai pengganti dividen tunai. Keuntungan dividen saham bagi investor, yaitu tidak di kenakan Pajak Penghasilan (PPh) sampai saham yang di berikan di jual pemiliknya.

Berbeda dengan dividen tunai. Di mana dividen yang diterima pemegang saham atau dalam hal ini merupakan wajib pajak orang pribadi dalam negeri, dikenakan PPh Final sebesar 10%.

Dividen tunai tersebut bisa saja bebas dari pajak dengan syarat wajib di investasikan kembali ke instrumen investasi sesuai Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 18 Tahun 2021. Di antaranya ke surat utang pemerintah, surat utang BUMN, obligasi swasta, investasi infrastruktur dan lainnya.

Tujuan Pembagian Dividen

Berdasarkan tujuan, pembagian dividen menjadi empat macam yaitu:

  1. Tujuan yang pertama adalah ntuk memaksimumkan kemakmuran bagi para pemegang saham. Hal tersebut terjadi sebagian investor itu menanamkan dananya di pasar modal untuk mendapat dividen. Dan tingginya dividen yang di bayarkan dapat mempengaruhi harga saham. Dengan tingginya deviden yang di bayarkan tersebut, para investor dapat percaya. Sebab ini dapat membuktikan bahwa bagusnya prospek perusahaan di masa yang akan datang.
  2. Tujuan kedua adalah untuk dividen sebagai alat komunikasi. Disini deviden dimaksudkan sebagai komunikasi antara manajer dan para pemegang saham. Informasi secara keseluruhan internal perusahaan sering tidak di ketahui para pemegang saham. Maka dari itu, dengan penggunaan dividen, pertumbuhan perusahaan dan prospek perusahaan dapat di ketahui.
  3. Tujuan ketiga adalah untuk investor memandang resiko deviden lebih rendah dibandingkan resiko capital gain. Memakai pendapatan tetap di lakukan untuk memenuhi kebutuhan para pemegang saham untuk keperluan konsumsi.
  4. Tujuan keempat adalah untuk menunjukkan likuiditas perusahaan. Hal ini di harapkan dapat membuat kinerja perusahaan dapat baik di mata investor. Biasa diketahui bahwa sebagian perusahaan memberikan dividen tetap untuk periode yang tujuannya supaya perusahaan dapat bertahan dalam gejolak ekonomi dan mampu memberikan hasil kepada para investor.

Baca Juga :

Pengertian Manajemen Pemasaran Menurut Para Ahli – Flin Setyadi

Rencana Pemasaran Produk: Pengertian, Tujuan dan Contoh – Flin Setyadi

Corporate Branding Adalah: Maksud dan Contoh – Flin Setyadi

Jenis-Jenis Dividen

Berdasarkan jenis, Dividen terbagi menjadi enam macam di antaranya:

1. Dividen Interim

Dividen interim ini adalah jenis dividen yang di bayarkan oleh perusahaan antara satu tahun buku dengan tahun buku berikutnya atau antara dividen final satu dengan dividen final berikutnya. Nah, dividen interim ini bisa di bagikan lebih dari satu kali dalam satu tahun. Namun kasus untuk di Indonesia dividen interim, umumnya satu kali atau bahkan tidak ada. Tujuan pemberian dividen interim adalah untuk memacu kinerja saham perseroan di bursa.

2. Dividen Final

Dividen final merupakan jenis dividen kedua berdasarkan tahun buku setelah dividen interim. Jenis dividen final ini merupakan hasil pertimbangan setelah tutup buku perusahaan berdasarkan hasil Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun sebelumnya untuk di bayarkan tahun berikutnya.

3. Dividen kas

Jenis dividen ketiga yaitu dividen kas yang masuk ke kategori yang biasanya di bagikan oleh perusahaan. Jenis diveden ini yang paling umum di gunakan oleh perusahaan adalah dalam bentuk kas. Para pemegang saham akan menerima dividen sebesar tarif per lembar di kalikan dengan jumlah lembar yang di miliki. Yang perlu di perhatikan oleh pimpinan perusahaan sebelum membuat pengumuman adanya dividen kas adalah jumlah uang kas mencukupi untuk pembagian dividen tersebut.

4. Dividen Aktiva Selain Kas

Dividen ini adalah jeniskedua dividen yang biasanya di bagikan oleh perusahaan. Nah, dividen jenis ini yang di bagikan tidak selalu dalam bentuk uang tunai. Tetapi dapat juga berupa aktiva surat-surat berharga atau saham perusahaan, barang-barang hasil produksi perusahaan yang membagi dividen tersebut, atau aktivaaktiva lain.

5. Dividen utang

Dividen ketiga yang masuk ke kategori yang biasanya di bagikan oleh perusahaan adalah dividen jenis utang. Jenis dividen utang ini akan timbul apabila saldo laba tidak di bagi mencukupi untuk pembagian dividen, sedangkan saldo kas yang ada tidak cukup. Sehingga pimpinan perusahaan akan mengeluarkan dividen utang yaitu janji tertulis untuk membayar jumlah tertentu diwaktu yang akan datang. Nah, dividen utang ini bisa di kenai bunga bisa juga tidak.

6. Dividen Likuidasi

Dividen keempat yang masuk ke kategori yang biasanya di bagikan oleh perusahaan adalah dividen likuidasi. Nah, dividen likuidasi ini merupakan dividen yang di bagikan sebagian merupakan pembagian laba dan sebagian lagi merupakan pengembalian modal.

Perusahaan yang membagikan dividen likuidasi biasanya adalah perusahaan-perusahaan yang akan menghentikan usaha mereka, misalnya dalam bentuk joint venture. Karena usaha perusahaan akan di berhentikan maka tidak perlu memperbesar modal.

Cara Menghitung

Cara menghitung dividen saham

Contoh:

Emiten ABCD membagikan dividen saham 5%. Maka akan meningkatkan jumlah saham yang di miliki pemegang saham sebesar 5%. Setiap kepemilikan 20 saham mendapat 1 saham tambahan.

Jika kamu punya 1 juta saham ABCD, berarti akan menerima saham tambahan sebanyak 50.000 saham baru. Atau jika mengoleksi 100 saham akan mendapat 5 saham baru.

Cara menghitung dividen per lembar saham (alias tunai)

Contoh:

Kamu memiliki 100 lot atau 10.000 lembar saham BCA. Di tahun berikutnya, perusahaan memutuskan menebar dividen tunai senilai Rp 430 per lembar.

Dividen sebelum pajak = 10.000 lembar x Rp 430 = Rp 4.300.000

Dividen setelah pajak = Rp 4.300.000 (Rp 4.300.000 x 10%) = Rp 3.870.000. –

Nah, dividen tunai yang akan kamu terima atas kepemilikan saham BCA sebesar Rp 3.870.000. Dan akan langsung di transfer ke rekening saham kalian.

Baca Juga: Aplikasi Saham Terbaik, Aman, Terpercaya & Terdaftar di OJK

Akhir Kata

Nah para pembaca flin setyadi sekalian, di atas merupakan penjelasan kami mengenai apa itu dividen saham, jenis-jenis dividen, dan informasi lainnya. Semoga informasi di atas dapat membantu kalian semua dalam menjalankan investasi atau penanaman saham ya.

Jangan lupa mampir ke web kami untuk mendapatkan informasi bermanfaat dan menarik lainnya. Mulai dari kategori fintech, bisnis, internet, game, otomotif, dan kategori menarik lainnya. Mohon maaf apabila menemukan kesalahan dan terima kasih sudah berkunjung.