Cara Mengatasi Inflasi Beserta Jenis dan Penyebabnya

Cara Mengatasi Inflasi- Hai para pembaca flin setyadi sekalian. Kali ini kita kana membahas cara mengatasi inflasi beserta jenis dan penyebabnya. Nah para pembaca sekalian, kita kembali lagi untuk membahas suatu permasalahan yang sering kita dengar ya. Pasti di antara kalian tidak asing dengan yang namanya istilah inflasi.

Apalagi untuk kalian yang mengambil jurusan Ilmu Pengetahuai Sosial atau biasanya di singkat dengan IPS pasti tidak asing dengan istilah inflasi ini. Jika kita membahas terkait inflasi sendiri pastinya suatu permasalah yang sangat berbahaya di suatu negara ya. Pernah gak sih kalian merasakan suatu barang atau produk yang kalian beli memiliki harga yang tinggi dari harga normal dalam waktu yang cukup lama.

Hal ini bisa di artikan dengan terjadinya suatu inflasi ya di negara tersebut. Pastinya hal ini sangat berdampak pada sektor-sektor pemerintahan dan masyarakat terutama di sektor ekonomi. Nah, sebenernya apa sih inflasi itu, kenapa bisa terjadi inflasi di suatu negara ?. Nah untuk menjawab semua itu, yuk di simak penjelasan yang akan kami berikan kepada kalian.

Baca Juga: Algoritma Estimasi dalam Data Mining: Linear Regression

Inflasi Beserta Jenis dan Penyebabnya

Cara Mengatasi Inflasi Beserta Jenis dan Penyebabnya

Nah pembaca sekalian, setelah ini kita akan membahas apa itu inflasi lebih dalam. Mengenai pengertiannya apa sih, kemudian jenis, dan penyebab yang di timbulkan dari inflasi itu sendiri. Untuk kalian yang masih belum tahu dan ingin memperlajari lebih dalam, yuk di simak penjelasan yang akan kami berikan ini. Selamat membaca.

Pengertian Inflasi

Sebelum memasuki cara mengatasi inflasi, mari segarkan kembali ingatan tentang definisi nya. Inflasi adalah kejadian ekonomi yang sering terjadi meskipun kita tidak pernah menghendaki. Sedangkan Milton Friendman mengatakan “inflasi bisa terjadi di mana saja dan selalu merupakan fenomena moneter”.

Diangggap fenomena moneter karena terjadinya penurunan nilai unit perhitungan moneter terhadap suatu komoditas. Ekonom Keynesian meyakini inflasi dapat terjadi secara independen dari kondisi moneter. Jika di definisikan, inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus.

Inflasi terjadi jika terjadi kenaikan harga, bersifat umum, berlangsung secara terus menerus terjadi secara bersamaan. Kenaikan harga tersebut di maksudkan bukan terjadi sesaat. Kenaikan harga pada kondisi tertentu tidak menjadi permasalahan karena harga akan kembali normal maka apabila terjadi kenaikan harga hanya bersifat sementara tidak bisa di katakan inflasi.

Sedangkan menurut Sadono Sukirno inflasi adalah kenaikan dalam harga barang dan jasa, yang terjadi karena permintaan bertambah lebih besar di bandingkan dengan penawaran barang di pasar. Dengan kata lain, terlalu banyak uang yang memburu barang yang terlalu sedikit. Jenis barang yang di golongkan untuk perhitungan inflasi, di antaranya adalah harga barang kelompok makanan, kelompok perumahan, dan kelompok pakaian. Inflasi biasanya menunjuk pada harga-harga konsumen, tapi bisa juga menggunakan harga-harga lain (harga perdagangan besar, upah, harga, aset, dan sebagainya).

Menurut salah satu penulis jurnal terkait inflasi, adalah kenaikan harga barang dan jasa yang terjadi secara terus menerus yang mempengaruhi indidividu, pengusaha dan pemerintah, oleh karenanya inflasi menjadi masalah yang harus cepat di atasi karena terjadinya inflasi menunjukkan fenomena pertumbuhan moneter yang tidak stabil.

Jenis-Jenis Inflasi

Nah, ternyata inflasi terbagi dari dua jenis loh. Apa cara mengatasi inflasi sama berdasarkan jenis yang berbdea? Yuk pahami dulu jenis-jenis inflasi. Berdasarkan Sifatnya :

  1. Inflasi Ringan. Di sebut sebagai inflasi ringan jika salah satu jenis inflasi yang mudah untuk di kendalikan karena belum begitu mengganggu perekonomian suatu negara. Kenaikan harga barang dan jasa di bawah 10% per tahun.
  2. Inflasi Sedang. Di sebut sebagai inflasi sedang jika inflasi yang dapat menyebabkan tingkat kesejahteraan masyarakat yang berpenghasilan tetap menjadi menurun. Namun, inflasi sedang masih tergolong jenis inflasi yang belum membahayakan aktivitas perekonomian suatu negara. Kenaikan harga barang dan jasa kisaran 10% hingga 30% per tahun.
  3. Inflasi Berat. Di sebut sebagai inflasi berat jika inflasi yang dapat menyebabkan kekacauan perekonomian suatu negara. Pasalnya, masyarakat cenderung memilih untuk menyimpan dan tidak mau menabung di bank karena bunga yang di dapat lebih rendah ketimbang nilai inflasi. Kenaikan harga barang dan jasa kisaran 30% hingga 100% per tahun.
  4. Inflasi Sangat Berat. Di sebut sebagai inflasi sangat berat jika inflasi yang sulit di kendalikan dan dapat menyebabkan kekacauan perekonomian suatu negara. kenaikan harga barang dan jasa kisaran 100 % ke atas per tahun.

Berdasarkan Sumbernya :

  1. Imported Inflation, merupakan inflasi yang bersumber bukan dari negara sendiri alias dari luar negeri. Jika suatu negara mengimpor barang dari negara yang sedang mengalami inflasi, maka secara otomatis negara tersebut akan terkena dampak dari inflasi atau mengalami kenaikan harga.
  2. Domestic Inflation, merupakan inflasi yang bersumber dari dalam negeri. Hal ini dapat di sebabkan oleh jumlah uang yang beredar di masyarakat lebih banyak daripada yang di butuhkan.

Penyebab Inflasi

Ini beberapa penyebab inflasi, sebab untuk mengatasi suatu masalah harus tahu penyebabnya yah.

1. Kelangkaan

Penyebab terjadinya inflasi yang pertama adalah karena kelangkaan produksi atau juga termasuk adanya kelangkaan di stribusi. Walau permintaan secara umum tidak ada perubahan yang meningkat secara signifikan.

Berkurangnya produksi bisa terjadi akibat berbagai hal seperti masalah pada sumber produksi, bencana alam, cuaca atau kelangkaan bahan baku untuk menghasilkan produksi tersebut. Sehingga memicu kelangkaan produksi yang terkait tersebut di pasaran.

Hal ini seperti yang pernah terjadi saat awal-awal wabah covid-19 melandan di Indonesia ya. Harga masker penutup hidung juga mulut, handsani, ataupun alkohol sempat mengalami kenaikan harga yang sangat tinggi. Hal ini di sebabkan karena kelangkaan barang dan rendahnya proses produksi sedangkan kebutuhan semakin meningkat.

Selain itu, meningkatnya biaya produksi juga dapat di sebabkan oleh kenaikan harga misalnya kenaikan harga bahan baku. Selain itu juga bisa di sebabkan kenaikan upah atau gaji, contohnya kenaikan gaji PNS akan mengakibatkan usaha-usaha swasta menaikkan harga barang-barang.

Baca Juga :

Cara Menghemat Baterai iPhone Supaya Awet Tahan Lama – Flin Setyadi

Penting! Cara Mengatasi HP Panas Agar Tidak Cepat Rusak – Flin Setyadi

Solusi HP Tidak Bisa Connect Internet atau Jaringan Seluler – Flin Setyadi

2. Tingginya Peredaran Uang

Penyebab inflasi yang kedua adalah tingginya peredaran uang. Hal ini terjadi karena uang yang beredar di masyarakat lebih banyak di banding yang di butuhkan. Ketika jumlah barang tetap sedangkan uang yang beredar meningkat dua kali lipat, maka bisa terjadi kenaikan harga-harga hingga seratus persen.

Sebagai bentuk bayang seperti ketika kita memiliki uang yang banyak, maka harga barang yang akan kita dapatkan atau ingin kita beli akan meningkat juga. Karena pemikiran bahwa semakin banyak uang, maka harus sebanding dengan harga yang juga semakin tinggi.

Hal ini bisa terjadi ketika pemerintah menerapkan sistem anggaran defisit, di mana kekurangan anggaran tersebut di atasi dengan mencetak uang baru. Namun hal ini malah membuat jumlah uang yang beredar di masyarakat semakin bertambah dan mengakibatkan inflasi.

3. Inflasi Permintaan (Demand Pull Inflation)

Penyebab inflasi yang ketiga dan terakhir yang akan kami berikan adalah inflasi permintaan. Hal ini terjadi karena permintaan atau daya tarik masyarakat yang kuat terhadap suatu barang. Inflasi terjadi karena munculnya keinginan berlebihan dari suatu kelompok masyarakat yang ingin memanfaatkan lebih banyak barang dan jasa yang tersedia di pasaran.

Di ibaratkan seperti semakin banyak orang atau kelompok yang ingin membeli berlian maka jumlah produksi mau tidak mau juga harus di tingkatkan untuk memenuhi permintaan tersebut. Namun, harga yang mereka inginkan tidak sebanding dengan tingkat penyediaan yang semakin tinggi. Karena keinginan dan permintaan yang terlalu berlebihan itu, permintaan menjadi bertambah, sedangkan penawaran masih tetap yang akhirnya mengakibatkan harga menjadi naik.

Cara Mengatasi Inflasi

Mengatasi inflasi ini kembali ke pemerintah loh. Berikut ini beberapa kebijakan yang dapat membantu mengatasinya.

Kebijakan Fiskal
Pertama yakni kebijakan fiskal, yang mana berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran anggaran pemerintah. Kebijakan fiskal yang dilakukan pemerintah untuk mencegah inflasi berupa dengan mengurangi pengeluaran dalam sektor pemerintah, meningkatkan tarif pajak, serta melakukan pinjaman.

Kebijakan Nonmoneter dan Nonfiskal
Selain kebijakan fiskal dan moneter di atas, cara mengatasi inflasi oleh pemerintah juga bisa dengan meningkatkan hasil produksi, mempermudah masuknya barang impor, meningkatkan dan menjaga kestabilan pendapatan masyarakat (tingkat upah), menetapkan harga maksimum, serta melakukan pengawasan dan distribusi barang.

Baca Juga: Jenis Strategi Pemasaran Modern di Era Digital

Akhir Kata

Nah, gimana nih para pembaca flin setyadi sekalian terkait penjelasan kami yang menjabarkan apa itu inflasi, jenis-jenisnya, sampai ke penyebababnya. Kami harap, informasi yang kami berikan bermanfaat dan dapat menambah wawasan kalian semua ya.

Jangan lupa mampir ke web kami untuk mendapaptkan informasi menarik dan bermanfaat lainnya. Kalian bisa mencari berbagai kategoro mulai dari gadget, media sosial, bisnis, fintech, internet, dan lain sebagainya ya. Terima kasih sudah mampir dan monhon maaf jika terdapat kesalahan.